Pertama kali akademi ini dibuat, Kobe mengagas sebuah program training camp singkat di musim panas 2016. Ia pun mengajak beberapa pemain NBA seperti Kawhi Leonard, Paul George, Kyrie Irving, Jamal Murray, Fox Fox, Tobias Harris, Isaiah Thomas dan Kentavious Caldwell-Pope, untuk turut menjadi pelatih bagi pesertanya.
“Kobe mengajarkan tentang strategi di lapangan, sementara Kyrie memberikan pengetahuan bagaimana lolos dari kawalan lawan. Para peserta pun antusias. Karena mereka tahu yang memberi materi adalah sudah ahli. Kelas berjalan sangat aktif, dan itu adalah awal yang baik sekaligus menyenangkan bagiku,” ujar Chad Faulkner, salah satu kolega Kobe di Mamba Sports Academy.
Tak hanya urusan teknis, Mamba Sports Academy juga difasilitasi oleh petugas medis yang mumpuni. Kobe ingin memastikan semuanya aman, dan bagi dia, cidera fatal di masa muda adalah mimpi buruk. Oleh sebab itu, ia selalu mengedepankan kenyamanan dari anak didiknya.
“Mamba Sports Academy adalah sebuah bentuk komitmen saya untuk mendidik dan memberdayakan generasi muda basket agar mendapat pelatihan yang layak. Di akademi ini, kami akan menawarkan pengalaman tak terlupakan sekaligus menanamkan ‘Mamba Mentality’ ke dalam kepala anak didik kita,” ujar Kobe Bryant dilansir dari Yahoo Sports.
Mamba Mentality yang dimaksud oleh Bryant adalah semangat keingintahuan yang konstan dan hasrat tampil maksimal di tiap pertandingan.Tak hanya diperuntukan bagi mereka yang berkantong tebal, Mamba Sports Academy juga selalu merekrut pebasket-pebasket potensial namun tak memiliki biaya. Total, sudah lebih dari 50.000 atlet lahir dari Mamba Sports Academy. Lewat tangan Kobe, harapan-harapan itu bertumbuh, berkembang dan bermekaran di gelanggang basket dunia.
anjay
ReplyDeletewoww
ReplyDeletekobe kan dah g ada bang,g sopan lu bahas2
ReplyDelete