Masa SMA Kobe Bryant


Bryant mendapat perhatian nasional saat karier SMA-nya yang spektakuler di Lower Merion High School yang berlokasi di Ardmore, di Lower Merion, pinggiran kota Philadelphia. Sebagai freshman, ia bermain untuk tim basket universitas. Ia menjadi freshman pertama dalam beberapa dekade yang bermain di tim universitas Lower Merion, namun tim ini menyelesaikan musimnya dengan rekor 4-20. 3 tahun berikutnya, Aces terhimpun mencatat rekor 77-13, dengan Bryant bermain di semua 5 posisi. Saat tahun juniornya, ia mencapai rata-rata 31.1 poin, 10.4 rebound, dan 5.2 asssist dan dinamai sebagai Pemain Pennsylvania tahun ini, menarik perhatian perekrut dari perguruan tinggi. Diantaranya adalah Duke, North Carolina, Villanova, dan Michigan; namun ketika Kevin Garnett masuk dalam ronde pertama di Draft NBA 1995, ia mulai berpikir untuk masuk langsung ke basket profesional.


Di kamp Adidas ABCD, Bryant meraih penghargaan MVP senior tahun 1995, sambil bermain dengan rekan NBA pada masa depannya, Lamar Odom. Sementara di SMA, nantinya-pelatih 76ers, John Lucas, mengundang Bryant untuk latihan bersama tim, dimana ia bermain satu-lawan-satu dengan Jerry Stackhouse. Di masa seniornya di SMA, Bryant memimpin Aces meraih kejuaraan negara bagian pertama mereka dalam 53 tahun. Ketika itu, ia mencapai rata-rata 30.8 poin, 12 rebound, 6.5 assist, 4.0 steal, dan 3.8 tembakan yang diblok. Bryant mengakhiri masa SMA-nya sebagai pencetak angka terbanyak di Pennsylvania bagian Barat Daya dengan 2.883 poin, melewati Wilt Chamberlain dan Lionel Simmons.
Bryant menerima sejumlah penghargaan atas performanya pada tahun seniornya termasuk dinamai sebagai Pemain SMA Naismith Terbaik, Pemain Basket Pria Terbaik versi Gatorade, McDonald's All-American, dan tim pertama All-USA versi USA Today. Pelatih universitas Bryant, Greg Downer, berkomentar bahwa ia "seorang pemain komplet yang dominan" dan memuji etos kerjanya, bahkan sebagai pemain terbaik di tim. Tahun 1996, Bryant mengajak penyanyi R&B, Brandy, ke malam perpisahan seniornya, meskipun keduanya, hingga sekarang, hanya menjadi teman. Akhirnya, Bryant yang berumur 17 tahun mengambil keputusan untuk langsung bermain di NBA, menjadi pemain ke-6 yang melakukannya. Berita ini mendapat banyak perhatian karena ketika itu, jarang ada pemain dari SMA langsung bermain di NBA (Garnett adalah pengecualian dalam 20 tahun). Keterampilannya dalam bermain basket dan nilai SAT-nya yang bernilai 1080 dapat menjamin ke kuliah mana saja yang ia tuju, tetapi ia tidak secara resmi mengunjungi kampus manapun.
Tahun 2012, Bryant diberi penghargaan sebagai salah satu dari 35 McDonald's All-American terbaik.



Comments

Post a Comment